Kamis, 27 Oktober 2016

Khulafaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin (bahasa Arab: الخلفاء الراشدون) atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam.
Sistem pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-beda, hal tersebut terjadi karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana suksesi kepemimpinan Islam akan berlangsung. Namun penganut paham Syi'ah meyakini bahwa Muhammad dengan jelas menunjuk Ali bin Abi Thalib, khalifah ke-4 bahwa Muhammad menginginkan keturunannyalah yang akan meneruskan kepemimpinannya atas umat Islam, mereka merujuk kepada salah satu hadits Ghadir Khum.

Secara resmi istilah Khulafaur Rasyidin merujuk pada empat orang khalifah pertama Islam, namun sebagian ulama menganggap bahwa Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang memperoleh petunjuk tidak terbatas pada keempat orang tersebut di atas, tetapi dapat mencakup pula para khalifah setelahnya yang kehidupannya benar-benar sesuai dengan petunjuk al-Quran dan sunnah. Salah seorang yang oleh kesepakatan banyak ulama dapat diberi gelar khulafaur rasyidin adalah Umar bin Abdul-Aziz, khalifah Bani Umayyah ke-8.

Khalifah

1.  Abu Bakar Ash-Shiddiq ra (11-13 H/632-634)

Nama aslinya adalah Abdul Ka’bah. Lalu Nabi Muhammad saw. mengganti namanya dengan Abdullah. Lengkapnya Abdullah bin Abi Quhafah at-Tamimi. Ia terlahir dari pasangan Usman (Abu Quhafah) bin Amir dan Ummu Khoir Salma binti Sakhr, yang berasal dari suku Taim, suku yang melahirkan tokoh-tokoh terhomat.
Sejak kecil ia terkenal sebagai anak yang baik. Perilakunya yang lemah-lembut, jujur, dan sabar, membuatnya disenangi masyarakat. Karena sifat-sifatnya yang mulia itulah sejak masa remajanya ia sudah bersahabat dengan Nabi Muhammad saw.
Ia dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. kemudian terkenal dengan julukan Abu Bakar, sedangkan gelar Shiddiq diberikan oleh para sahabat, karena ia sangat membenarkan Rosulullah saw. dalam segala hal. Ialah yang menemani Nabi Muhammad saw. di gua Hira, dan yang pertama kali memeluk Islam dari kalangan orang tua terhormat. Tentang Abu Bakar ra., Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh orang yang paling dekat kepadaku persahabatan dan hartanya, ialah Abu Bakar. Andaikata aku boleh memilih ternan di antara umnatku, rnaka akan kupilih Abu Bakar. Tetapi kecintaan dan persaudaraan dalarn Islam cukup memadai. Tidak satu pun pintu dalarn rnasjid yang terbuka kecuali pintu Abu Bakar”. (HR. Bukhori) Sampai saat ini di masjid Madinah masih ada sebuah pintu yang disebut pintu Abu Bakar ra. Yakni pintu yang selalu beliau lalui semasa hidupnya jika masuk ke masjid melalui rumah beliau.
Todaklah mengherankan jika sewaktu Nabi saw sakit, ia dipercaya oleh para sahabat menjadi Imam sholat. Juga pantaslah apabila kaum muslimin kemudian memilihnya sebagai kholifah/pemimpin setelah Rosulullah saw. wafat.
Keagungan kepribadian Abu Bakar dapat disimak dari penggalan-penggalan pidatonya ketika dilantik menjadi kholifah, antara lain beliau katakan, “Saya bukan orang yang terbaik di antara kalian, tetapi saya akan memelihara amanah yang telah kalian serahkan kepada saya. Kalau saya mengikuti ajaran Allah SWT dan petunjuk Rasul-Nya, maka ikutilah saya. Sebaliknya jika saya menyimpang, luruskanlah (koreksilah) saya. Kebenaran adalah kejujuran, dan kebohongan adalah ketidakjujuran. Orang yang paling kuat dalam pandangan saya, adalah orang-orang yang lemah di antara kalian oleh sebab itu saya akan menjamin hak-hak mereka. Dan orang-orang yang paling lemah dalam pandangan saya, adalah orang-orang yang kuat di antara kalian, dan saya akan mengambil sebagian dari hak-hak mereka (zakatnya).”
Program pertama yang dicanangkan Abu Bakar setelah ia menjadi kholifah, adalah meredam pemberontakan, memerangi orang-orang yang membangkang tidak mau membayar zakat, orang-orang murtad yang saat itu terjadi di mana-mana dan menimbulkan kekacauan. Sepeninggal Muhammad Rosulullah saw., memang banyak umat Islam yang kembali memeluk agamanya semula. Mereka merasa berhak berbuat sekehendak hati. Bahkan lebih tragis lagi muncul orang-orang yang mengaku nabi, antara lain Musallamah Al-Kadzdzab, Tulaiha Al-Asadi, dan Al Aswad Al Ansi.
Untuk meluruskan akidah orang-orang murtad tersebut, Abu Bakar mengirim sebelas pasukan perang ke sebelas daerah tujuan, di antaranya pasukan Kholid b’ Walid ditugaskan menundukan Thulaiha Al Asadi, Pasukan Amer bin Ash ditugaskan di Qudho’ah, Suwaid bin Muqrim ditugaskan ke Yaman, dan Kholid bin Said ditugaskan Syam.
Program Abu Bakar selanjutnya, memproyekkan pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al Qur-an. Progran ini dicanangkan atas usulan Umar bin Khoththob sedangkan pelaksanaannya di percayakan kepada Zaid b’ Tsabit.
Pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al Qur-an itu dilakukan dengan pertimbangan:
Banyak sahabat yang hafal Al Qur-an gugur dalsm perang penumpasan orang-orang murtad;
Ayat-ayat Al Qur-an yang ditulis pada kulit-kulit kurma, batu-batu dan kayu-kayu sudah banyak yang rusak sehingga perlu dilakukan usaha penyelamatan;
Penulisan ayat-ayat Al Qur-an dan membukukannya ini bertujuan agar dapat dijadikan pedoman bagi umat Islam sepanjang zaman.
Semasa pemerintahannya, Abu Bakar juga berhasil memperluas daerah dakwah Islamiyah, antara lain ke Irak yang ketika itu termasuk wilayah jajahan Kerajaan Persia, dan ke Syam yang di bawah jajahan Romawi.
Setelah memerintah selama dua tahun, Abu Bakar berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 23 Jumadil Akhir 13H dalam usia 63 tahun dan dimakamkan dekat makam Rasulullah saw. Beliau dikenal oleh para
sahabat sebagai kholifah yang sangat taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta berbudi luhur.


2. Umar bin Khatthab (13-23 H/634-644 M)

Ia lebih muda tiga belas tahun dari Nabi Muhammad saw. Sejak kedl ia sudah terkenal cerdas dan pemberani. Tidak pernah takut menyatakan kebenaran di hadapan siapapun. Tidaklah mengherankan jika setelah Umar memeluk Islam, barisan kaum muslimin ditakuti oleh orang kafir Quraisy. Ia yang sebelum memeluk Islam paling berani menentang Islam, setelah memeluk Islam paling berani menghadapi musuh-musuh Islam. Kemudian terkenalah Umar sebagai “Singa Padang Pasir” yang sangat disegani.
Umar memiliki kepribadian yang sangat kuat, dan tegas memperjuangkan kebenaran. Oleh karena itu masyarakat menggelarinya Al Faruq, artinya yang dengan tegas membedakan yang benar dan yang salah. Sedemikian gigih Umar dalam menegakkan syari’at Islam, sehingga Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Sejak Islamnya Umar kami merasa mulia.” (H.R. Bukhori)
Mengenai kualitas keimanannya, diungkapkan dalam sebuah hadits. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, “Ketika sedang tidur, aku bermimpi melihat orang-orang yang memakai gamis. Ada yang gamisnya menutupi dada dan ada pula yang kurang dari itu. Lalu diperlihatkan kepadaku Umar bin Khoththob mengenakan gamis yang panjang sehingga ia berjalan dengan menyeretnya.” Seseorang bertanya, “Ya Rosulullah, apakah takwilnya?” Nabi saw. menerangkan, “Kualitas keimanannya.” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abu Sa’id Al Khudri ra.)
Dalam pidato pelantikannya, Umar menyampaikan, antara lain: “Saya adalah seorang pengikut Sunnah Rasul, bukan seorang yang berbuat bid’ah. Ketahuilah, bahwa kalian berhak menuntut saya tentang tiga hal selain Kitab Allah dan Sunnah Nabi, yakni:
Mengikuti apa yang telah dilakukan oleh orang sebelum saya dalam masalah yang telah kalian sepakati dan telah kalian tradisikan;
Membuat kebiasaan baru yang baik bagi ahli kebajik dalam masalah yang belum kalian jadikan kebiasa dan
Mencegah saya bertindak atas kalian kecuali dalam hal hal yang kalian sendiri penyebabnya.
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar, wilayah Islam semakin meluas sampai ke Mesir, Irak, Syam, dan negeri-negeri Persia lainnya. Umarlah yang pertama kali membentuk badan kehakiman dan menyempurnakan pemerintahan. Juga meneruskan usaha Abu Bakar dalam membukukan Al Qur-an.
Kholifah Umar wafat pada usia 63 tahun setelah memerintah selama sepuluh tahun enam bulan. Ia wafat oleh tikaman pedang Abu Lu’lu’ah, seorang budak milik Al-Mughiroh bin Syu’bah saat sholat subuh. Ia diimakamkan di rumah ‘Aisyah, dekat makam Abu Bakar. Ia dikenang oleh umat Islam sebagai pahlawan yang sangat sederhana, sportif, dan menyayangi rakyat kecil. Kata katanya yang sangat terkenal, “Siapa yang melihat pada diriku membelok, maka hendaklah ia meluruskannya.”
Jasa-jasa Umar sewaktu menjadi Kholifah, antara lain :
Penetapan tahun Hijriyah sebagai tahun resmi;
  1. Bea cukai sebagai pendapatan negara;
  2. Tunjangan sosial bagi orang-orang miskin di kalangan Yahudi dan Kristen;
  3. Pembangunan kota-kota dan saluran air untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya;
  4. Pemberian gaji bagi imam dan muazin;
  5. Penghapusan perbudakan;
  6. Pembangunan sekolah-sekolah;
  7. Kodifikasi Al-Quran;
  8. Tradisi sholat tarawih berjamaah;



3. Utsman bin Affan ra. (23-35 H/644-656 M)

Ia seorang saudagar kaya-raya, dan salah seorang penulis wahyu yang terkenal. Usianya lima tahun lebih muda dari Nabi Muhammad saw. Sejak muda Utsman dikenal sebagai seorang pendiam, dan memiliki budi pekerti yang terpuji. lalah yang membeli sumur Roumah untuk dijadikan sumur umum. Sedemikian banyak amal kebajikannya, sehingga masyarakat menggelarinya “Ghoniyyun Syakir” (orang kaya yang banyak bersyukur kepada Allah SWT)
Abdurrohman bin Samuroh ra. mengungkapkan, Utsman bin Affan datang menemui Rosulullah saw. dengan membawa uang sebanyak seribu dinar yang dibungkus pakaiannya. Kala itu beliau sedang mempersiapkan u’sroh (Pasukan dalam Perang Tabuk). Usai menerima sumbangan dari Ustman bin Affan ra. untuk jihad fisabilillah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada yang merugikan ibnu Affan atas apa yang dilakukannya setelah hari ini.” Beliau mengulangi ucapan tersebut beberapa kali. (HR. Ahmad, dan Tirmidzi)
Sekalipun kaya-raya, Utsman tidak pernah menjaga jarak dengan masyarakat kelas bawah, bahkan ia tidak segan-segann untuk turut serta berperang. Karena kebaikannya itulah, ia dinikahkan dengan putri Nabi bernama Ruqoyyah. Setelah Ruqoiyah meninggal dunia, ia dikawinkan dengan putri Nabi lagi bernama Ummu Kultsum. Oleh sebab itu masyarakat menggelarinya “Dzun Nurain” (yang mempunyai dua cahaya)
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Khalifah Utsman ra., adalah mengganti gubernur-gubernur negara taklukan Islam yang ingin memisahkan diri setelah Umar wafat. Kemudian Ia memperbanyak naskah Al Qur-an yan sudah dibukukan menjadi tujuh eksemplar yang antara lain dikirim ke Syam, Yaman, Bahrain, Basroh, dan Kufah.
Utsman wafat pada usia 82 tahun, setelah memerintah selama 12 tahun. Ia menemui ajal saat membaca Al Quran oleh tikaman pedang Humron bin Sudan. Jasa Utsman terbesar adalah memelihara Al Qur-an sebagaimana yang tersebar sekarang ini.


4. Ali bin Abu Tholib ra. (35-40 H/656-661 M)

Ia adalah putra Abu Tholib, paman Nabi Muhammad saw. Sebagai sepupu yang usianya 32 tahun lebih muda, memungkinkan Ali diasuh langsung oleh Nabi Muhammad saw. Tidaklah megherankan jika dari golongan anak-anak yang pertama memeluk Islam adalah Ali. Pantaslah jika pengetahuan Ali tentang Islam sangat luas, dan sangat teguh memegang ajaran Islam.
Sejak masa pemerintahan Khalifah Ali inilah, Islam mulai mengalami kemunduran. Bermula dari banyaknya pihak yang menuntut dendam atas terbunuhnya Utsman bin Affan ra., terutama dari golongan Bani Umaiyyah dari kelompok ‘Aisyah ra., janda Nabi Muhammad saw. Suasana tersebut semakin memanas dengan adanya kebijaksanaan Khalifah Ali mengganti sebagian besar pejabat pemerintah yang telah diangkat oleh Utsman.
Setelah usaha menenangkan banyak golongan yang menuntut balas atas kematian Utsman dengan jalan damai tidak berhasil, maka ditempuhlah dengan peperangan. Pertama terjadilah Perang Waq’atul Jamali (penamaan tersebut karena ‘Aisyah bersama pasukannya mengendarai unta) atau peperangan unta. Kedua, Perang Shiffin atau peperangan unta antara pasukan Khalifah Ali dan pasukan ‘Aisyah. Perang saudara ini terjadi pada tahun 36 H/657 M, akibat hasutan Abdullah bin Saba. Perang ini dimenangkan oleh pasukan Ali.

jika tidah mau baca bisa lihat di chanelnya Afwan Sholeh

Cuma Segitu yang bisa kita sampaikan jika ada kekurangan atau salah kata mohon di maafkan seikhlas ikhlasnya 
Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Jumat, 21 Oktober 2016

Ulul Azmi

Ulul Azmi


Assalamu'alaikum Wr.Wb

Ulul Azmi (bahasa Arab: أولوالعزم Ulu al-Azmi) adalah sebuah gelar khusus bagi golongan nabi pilihan yang mempunyai ketabahan luar biasa dalam menyebarkan ajaran tauhid. Terdapat lima nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi, yakni Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Gelar Ulul Azmi dijelaskan dalam Surah Al-Ahqaf ayat ke-35 dan Asy-Syura ayat ke-13.

Sifat Ulul Azmi


Kelima nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi adalah para nabi yang memiliki keteguhan luar biasa selama menyebarkan berbagai risalah Allah. Tatkala para nabi ini harus menghadapi berbagai penentangan dari kaum-kaum yang didakwahi; para nabi ini berdoa agar Allah memberi hidayah untuk kaum-kaum tersebut. Tatkala Allah mendapati bahwa berbagai risalahNya yang disampaikan melalui para nabi ini telah secara mutlak dibantah serta diingkari oleh kaum-kaum tersebut, maka Allah yang menyelamatkan para nabi ini beserta para pengikut mereka, serta Allah timpakan hukuman setimpal kepada kaum-kaum pengingkar itu.

Ciri-ciri Ulul Azmi adalah sebagai berikut:


Memiliki seruan dakwah universal untuk umat manusia maupun umat jin.
Menyampaikan syariat dan agama Allah.
Menyampaikan kitab samawi.
Menerima perjanjian serta "wasiat" dari Allah.

Kisah


Nuh

Kegigihan Nuh sewaktu mendakwahkan berbagai risalah Allah, meskipun dirinya harus menghadapi berbagai penentangan dari kaumnya, merupakan bukti bahwa Nuh termasuk golongan nabi yang sangat tabah serta bertekun dalam tugas kenabian.Selama bertahun-tahun, Nuh mendakwahi keluarga, kerabat hingga kaumnya yang merupakan sebagian besar umat manusia pada masa itu, supaya mereka meninggalkan kemusyrikan juga agar mereka hanya menyembah Allah.Walau demikian, seorang anak dan istri nabi Nuh menentang dakwah sang nabi.Sementara kaum Nuh, yakni salah satu generasi manusia paling keji yang pernah hidup di muka bumi, menimbulkan sikap zalim terhadap sang nabi,bahkan kaum itu mewariskan tradisi keji secara turun-temurun. Ketika mendapati dakwahnya telah mutlak diingkari, Nuh mengadu kepada Allah supaya seluruh kaum itu dihukum setimpal akibat kaum itu lebih menghendaki ajaran mereka sendiri dibanding risalah Allah.Nuh memohonkan pengampunan kepada Allah untuk dirinya beserta orang tuanya maupun orang-orang yang beriman, juga Nuh memohon agar tiada satu orang kafir pun yang diluputkan hidup di muka bumi.Kemudian Allah mengabulkan pengaduan Nuh, sewaktu Azab banjir bah melenyapkan segala makhluk di muka bumi, selain para penghuni bahtera Nuh.

Setelah Allah menyelamatkan seisi bahtera terhadap banjir bah, Nuh beserta para penghuni bahtera mengikat perjanjian kepada Allah. Segala makhluk yang telah menghuni bahtera Nuh merupakan para leluhur segala makhluk yang masih ada di muka bumi; demikian halnya orang-orang yang telah berada di bahtera Nuh menjadi para leluhur umat manusia pada saat ini.

Ibrahim


Semasa bayi, Ibrahim harus diasingkan ke sebuah gua sewaktu menghindari perintah keji Namrudz tentang pembunuhan bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah beranjak dewasa, Ibrahim bertekun mendakwahkan risalah Allah berupa pengenalan tentang Tuhan yang sesungguhnya, juga Ibrahim giat menentang sikap kemusyrikan maupun penyembahan berhala yang dilakukan kaumnya. Ibrahim berani menghancurkan tipu daya Namrudz beserta kaum penyembah berhala di Babilonia. Ibrahim bahkan harus dihadapkan dengan ujian berat, yakni dilempar ke perapian secara hidup-hidup, walau demikian Allah menganugerahkan keselamatan untuk Ibrahim yang memiliki Iman yang tak tergoyahkan kepada Allah.Kemudian Ibrahim beserta para pengikutnya berhijrah untuk Allah. Setelah bertahun-tahun usia pernikahannya dengan Sarah, Ibrahim belum dikaruniai anak hingga Sarah meminta sang nabi menikahi Hajar; lalu Hajar melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ismail. Allah mengadakan tanda perjanjian dengan Ibrahim berupa hukum sunat, serta terdapat janji bahwa Sarah akan melahirkan Ishaq yakni pewaris Ibrahim. Setelah itu, Ibrahim harus menerima ujian ketika mengasingkan Hajar beserta putranya itu. Oleh sebab kesabaran dan kepatuhannya, ujian ini berhasil dilalui secara baik. Meski demikian, masih terdapat sebuah ujian berat yang dihadapi Ibrahim, yakni mempersembahkan putranya untuk perintah Allah; Ibrahim melaksanakan perintah ini walau akhirnya Allah menyediakan kurban sembelihan pengganti.Sewaktu Ibrahim telah membuktikan keimanannya serta kesetiaannya kepada Allah, dengan melaksanakan apapun yang Allah perintahkan, maka Allah memilih Ibrahim sebagai sosok kepercayaan di muka bumi, serta Allah memberkahi Ibrahim berupa anugerah berlimpah di dunia beserta karunia di Akhirat.

Ibrahim bersama Ismail dikenal sebagai dua orang yang mendirikan Baitullah di sebuah wilayah yang telah Allah sediakan sebagai tempat berkumpul umat manusia di muka bumi.Selama pembangunan Baitullah, Ibrahim berdoa kepada Allah supaya kaum keturunannya memperoleh Al-Kitab dan Hikmah sehingga kaum keturunannya dihindarkan dari sikap kemusyrikan maupun penyembahan berhala.Hal ini menyebabkan Allah terpikat terhadap sosok Ibrahim, kemudian Allah mengadakan perjanjian untuk memberkahi kaum keturunan Ibrahim apabila mereka mewarisi sosok Ibrahim dalam hal keimanan dan kesetiaan terhadap segala perintah Allah. Setelah itu, Ibrahim menerima perjanjian dari Allah, yang berlaku untuk kaum keturunan Ibrahim supaya dijadikan sebagai umat pilihan milik Allah serta diberkahi; yakni dengan syarat setia melaksanakan segala perintah Allah beserta segala Hukum Allah. Akan tetapi, perjanjian ini tidak berlaku untuk orang-orang yang zalim.

Musa


Musa merupakan seorang nabi yang memiliki garis keturunan kepada Ibrahim. Musa dibesarkan di lingkungan istana Mesir walau ia harus melarikan diri dari istana lantaran perkara kematian seorang Mesir.Setelah berlindung di negeri Madyan, Allah mengutus Musa supaya kembali ke Mesir untuk menyelamatkan Bani Israel menghadapi penindasan kaum Fir'aun. Harun turut mengiringi Musa selama menyiarkan risalah Allah kepada kaum Firaun. Dengan pertolongan Allah, Musa dan Harun menghadirkan banyak mu'jizat serta Azab pedih untuk melawan kekafiran kaum Firaun, sampai ketika Allah memerintahkan Musa supaya menuntun kaum pengikutnya menyeberangi Laut Merah, yang kemudian menenggelamkan Firaun beserta bala tentara bangsa Mesir. Selain itu, Musa dikenal memiliki kesabaran besar selama memimpin kaumnya meninggalkan Mesir. Ketika Musa sedang bermunajat di Gunung Sinai; Samiri menyeleweng dengan mengajak Bani Israel kepada penyembahan patung anak sapi emas.Harun, yang telah diberi amanat mengganti peran Musa, tidak sanggup menghalangi niat mereka, bahkan Harun diancam hendak dibunuh.Tatkala menyadari dosa besar telah diperbuat di tengah-tengah kaumnya, Musa bersama tujuh puluh orang terpilih memohonkan pengampunan kepada Allah supaya Azab Kemurkaan tidak ditimpakan kepada seluruh Bani Israel, kemudian Allah mengabulkan permohonan ini sehingga kaum Musa tidak dipunahkan.

Musa merupakan satu-satunya manusia yang diberi keistimewaan untuk berbicara secara langsung kepada Allah,juga Musa menerima perjanjian beserta ajaran Allah berupa Taurat, yakni sebuah kitab berisi berbagai perintah Allah maupun Hukum Allah.Kitab Taurat diperuntukkan kepada orang-orang beriman.Sementara itu, terdapat pula Kitab Musa yang disebut sebagai salah satu kitab terbaik untuk umat manusia.

Isa


Isa merupakan satu-satunya manusia selain Adam yang dilahirkan tanpa perantaraan ayah,ia dilahirkan oleh Maryam sehingga ia dikenal sebagai Isa Ibnu Maryam (Isa putra Maryam). Allah mengaruniai kenabian Isa melalui pemberian Ruhul Qudus.Isa memiliki ketabahan dan keteguhan besar selama mendakwahkan risalah Allah; terutama ketika Isa bersabar menghadapi tuduhan sebagai penista kaum Yahudi, pengkhianatan muridnya, bahkan hendak dibunuh.Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah kepada Allah.Tatkala dakwah Isa telah sepenuhnya diingkari, maka Allah menyelamatkan Isa terhadap tipu daya orang-orang kafir,kemudian Allah menimpakan hukuman kepada orang-orang kafir yang telah menentang dakwah Isa.

Kehadiran Isa merupakan penggenapan Taurat, juga sebagai seorang Rasul Allah,yang menghadirkan mu'jizat serta berdakwah mengenai berbagai risalah Allah. Selain itu, Isa telah diutus untuk menyampaikan tentang kehalalan sebagian perkara yang sebelumnya diharamkan untuk Bani Israel;supaya sang rasul menuntun Bani Israel kembali percaya dan berserah diri kepada Tuhan mereka.Isa juga hendak meluruskan ajaran agama pada zaman itu, sebab terdapat banyak ajaran agama yang membaurkan Taurat (Kitab Allah) dengan berbagai ajaran manusia.Meski demikian, dakwah Isa belumlah selesai sebab ia menyatakan bahwa setelahnya akan ada seorang Rasul bernama Ahmad sebagai penerus dakwahnya.


Muhammad


Kehadiran Muhammad merupakan penggenapan para nabi yang telah Allah utus ke tengah-tengah umat manusia. Muhammad terlahir serta dibesarkan sebagai seorang Arab. Allah menyelamatkan Muhammad sewaktu menghadapi masa-masa sulit. Setelah menjadi seorang Rasul Allah, dakwah Muhammad menghadapi penentangan dari kaum kafir karena nabi dianggap menyebarkan ajaran untuk mengganti tradisi leluhur.Walaupun dakwah nabi didustakan, hingga diusir oleh kaum kafir yang berakibat hijrah ke Madinah, Allah senantiasa mengaruniakan perlindungan maupun pertolongan yang menyertai nabi bersama orang-orang beriman.Beberapa waktu kemudian; Allah memberi perintah kepada nabi Muhammad beserta orang-orang beriman supaya maju berperang melawan golongan kafir maupun golongan yang telah mengusir mereka, supaya Allah menimpakan hukuman pedih kepada orang-orang kafir melalui tangan orang-orang beriman,sampai ketika kubu Muhammad bersama orang-orang beriman memperoleh pertolongan disertai kemenangan dari sisi Allah.Setelah itu, orang-orang beriman mengadakan perjanjian damai terhadap kaum yang tidak beriman bahwasanya kaum itu takkan menganggu orang-orang beriman. Muhammad bersama kaum beriman yang menyertai dirinya memiliki watak keras terhadap kaum kafir namun akrab terhadap sesama orang beriman.

Kekhususan pada diri Muhammad adalah pewahyuan kitab Al-Qur'an, yakni sebuah kitab suci berbahasa Arab yang berasal dari Firman Allah. Dalam kitab ini terkandung lafadz ikrar Bismillahirrahmanirrahim sebagai tanda penggenapan kitab-kitab Allah terdahulu, supaya umat manusia berserah diri secara sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Allah menjamin kemurnian isi Al-Qur'an,tidak seperti beberapa kitab terdahulu yang sebagiannya pernah mengalami campur tangan dari Ahli Kitab sementara sebagian lain berada dalam berbagai versi. Muhammad juga diutus sebagai penggenapan Taurat dan Injil,dengan tujuan supaya umat manusia hanya beriman, mengabdi, serta berserah diri secara tulus kepada Allah saja,juga supaya umat manusia senantiasa berpegang teguh kepada ajaran yang berasal dari Allah; yakni berbagai risalah yang disampaikan melalui para Rasul maupun para nabi yang telah Allah utus,oleh sebab ada larangan tentang mengikuti ajaran yang berasal dari "hawa nafsu manusia" yang dapat mengakibatkan perpecahan dalam agama Allah.Terdapat berbagai penjelasan bahwa sikap berpecah-belah dalam beragama setara dengan sikap sesat dan musyrik.

Jika ingin kartunnya bisa 
 Ulul_Azmi
Sekanan dari kami ,bila ada kesalahan mohon maaf seikhlas-ikhlasnya
Wassalamu'alaikum Wr.Wb