Jumat, 20 Oktober 2017

Macam-Macam Puasa Sunnah

 

Puasa Sunnah


Puasa adalah menahan. secaara artian adalah menahan keinginan hawa nafsu(atau jasad/diri).namun justru malah menjalankan keinginan keinginan Allah lah yang terkandung di dalam AlQuran. sehingga lebih optimal lagi dalam menjalankan ibadah yang Allah inginkan.

perintah puasa lebih menekankan kedalam aktifitas sendi kehidupan. dimana mampunya kita untuk menahan hawa nafsu kita (bahkan hingga makan dan minum pun kita tahan) kemudian menjalankan keinginan Allah sepenuhnya. sehingga meraih Taqwa

perintah pusa jatuh pada madinah. dimana dikondisi ummat islam saat itu baru saja hijrah dari mekkah setelah di tekan dari berbagai sisi kehidupan.. namun di sinilah terlihat sifat kesabaran(tidak lemah, tidak lesu, pantang mundur) dari semangat ummat islam untuk bangkit menyebarkan ayat-ayat Allah.ke seluruh wilayah.



Macam-Macam Puasa Sunnah Dan Keutamaannya


1. Puasa senin dan kamis


Puasa senin kamis yaitu puasa pada setiap hari senin dan setiap hari kamis. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi)

Adapun niat puasa senin kamis adalah :

“NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAII SUNNATAN LILLAHI TANA’ALA” yang artinya “Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”
“NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAA’ALA” yang artinya “Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”

2. Puasa 3 hari setiap bulan hijriyah


Disunnahkan untuk berpuasa tiga hari setiap bulannya, pada hari apa saja. Namun  hari yang utama untuk berpuasa adalah  hari ke 13, 14, 15 dari bulan Hijriyah yang dikenal dengan ayyamul biid (hari putih). Disebut Ayyamul bid karena pada malam ke 13,14,15 malam itu bersinar putih dikarenakan bulan purnama yang muncul pada saat itu.

Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh abu Dzar, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi).

Hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata:

“Kekasihku (yaitu Rasulullah SAW) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan shalat Dhuha, (3) mengerjakan shalat witir sebelum tidur.”(HR. Bukhari).

Keutamaan Menjalan Puasa Sunnah ini adalah:

a. Dapat mengendalikan hawa nafsu
b. Agar anggota tubuh kita bisa beristirahat setiap bulannya
c. Dapat menghidupkan sunnah Nabi

3. Puasa Daud


Puasa Daud yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Puasa Daud

a. Senantiasa terpelihara dari perbuatan-perbuatan maksiat.
b. Dapat menumbuhkan Akhlak yang baik dan budi pekerti luhur
c. Dapat menerima segala pemberian dari Allah dengan lapang hati
d. Dikaruniai pemikiran yang senantiasa positif, kreatif, dan inovatif
e. Dikaruniai sifat Istiqomah atau dapat menahan emosi
f. Senantiasa mendapatkan ketentraman jiwa
g. Menjadi pintu datangnya rejeki
h. Dijadikan sebagai hamba Allah yang selalu bersyukur
i. Dikaruniai Rumah Tangga dan Keluarga Harmonis

4. Puasa di bulan Sya’ban


Yaitu disunnahkan berpuasa dibulan sya’ban satu bulan penuh jika mampu, tetapi jika tidak mampu maka boleh berpuasa sebahagiannya saja, karena ditakutkan tidak mampu lagi untuk berpuasa wajib dibulan ramadhan.

Dari Saidatina aisyah Radiallahu Anhu beliau berkata:

“Adalah Rasulullah saw  berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Dari Usamah bin Zaid ra, dia berkata:

“Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa’i)


5. Puasa 6 hari dibulan syawal


Yaitu berpuasa 6 hari berturut-turut di bulan syawal, dimulai dari tanggal 2 syawal (hari raya ke dua) sampai seterusnya.

“Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim)


6. Puasa 10 hari awal Dzulhijjah (termasuk puasa tarwiyah dan arafah)


Yaitu berpuasa 10 hari pertama bulan dzulhijjah. Termasuk didalamnya puasa tarwiyah dan arafah. Pada hari ke-8 zulhijjah disunnahkan berpuasa tarwiyah dan pada hari ke-9 dzulhijjah disunnahkan puasa arafah.  Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi SAW menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (Muttafaqun‘alaih).


7. Puasa dibulan Muharram (1 muharram)


Rasulullah SAW bersabda :

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)


8. Puasa Tasu’a


Puasa Tasu’a adalah puasa pada hari ke-9 bulan muharram, nabi SAW menyuruh ummatnya untuk berpuasa pada hari tasu’a karena untuk membedakan umat muslim dengan yahudi. Karena hari tasu’a adalah hari yang diagungkan oleh orang yahudi. Hal ini berdasarkan hadis Nabi SAW saat ditanya oleh sahabat beliau:



“Wahai Rasulullah, hari ini (hari ‘asyura) adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.” Lantas beliau mengatakan,“Apabila tiba tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan (tasu’a).” Ibnu Abbas mengatakan, “Belum sampai tahun depan, Rasulullah SAW sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim)



9. Puasa ‘Asyura


Puasa ‘Asyura adalah puasa pada hari ke-10 dari bulan Muharram. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari ‘Asyura, dan mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10.

Rasulullah SAW bersabda:


 “Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa (dosa kecil) setahun yang lalu (HR. Muslim).


Demikianlah sedikit yang kami ketahui tentang macam macam puasa sunnah , Semoga penjelasan-penjelasan yang diberikan dapat dipahami dengan baik, Bila ada pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan kami persilahkan. Wassalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar